Menkes: Cuaca Tanah Suci Panas, Jemaah Haji Harus Banyak Minum

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan, sebagian besar jemaah haji tahun ini sudah berusia lanjut. Karena itu, makanan dan minuman mereka harus dijaga agar ibadah di Tanah Suci mereka lancar.

“Kami memang memperhatikan konsumsi untuk makanan yang betul-betul baik, bergizi artinya juga makanan yang bersih. Untuk itu kami meminta kepada jemaah untuk tidak memakan makanan berlebihan atau membeli makanan dari luar secara berlebihan,” kata Nila Moeloek di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).

“Yang penting adalah juga konsumsi air yang sudah kami tambahkan juga jumlah air minum. Kami mengingatkan untuk tidak lupa meminum air selama di Tanah Suci dengan cuaca yang panas,” tambah Nila.

Jemaah haji juga diberikan gelang penanda berwarna selama berada di Arab Saudi. Hal ini untuk mengetahui kondisi risiko kesehatan masing-masing jemaah.

“Lebih dari 51% jemaah merupakan lanjut usia, dan tentu juga keadaan kondisi kesehatan yang tidak semuanya prima. Maka akan diberikan tanda-tanda dengan pemakaian gelang merah, kuning, dan hijau. Warna merah ini berarti mereka sudah memiliki risiko dengan penyakit,” Nila menandaskan.

Sementara itu, sembilan embarkasi akan memberangkatkan jemaah haji loter pertama ke Arab Saudi pada hari ini, 9 Agustus 2016. Yaitu, embarkasi Padang pukul 06.25 WIB, Jakarta-Pondok Gede pukul 08.15 WIB, Jakarta-Bekasi pukul 10.30 WIB, Batam pukul 09.30 WIB, Makassar pukul 09.40 Wita, Surabaya pukul 10.30 WIB, Medan pukul 12.30 WIB, Solo pada pukul 16.40 WIB, dan Banjarmasin pada pukul 23.30 Wita.

Sedangkan tiga embarkasi baru akan memberangkatkan jemaah haji pada 10 Agustus, yaitu Balikpapan pada pukul 01.25 Wita, Palembang pada pukul 08.30 WIB, dan Aceh pada pukul 19.20 WIB. (Linus Sandi Satya)

Jokowi: Banyak Orang Masuk RS, Artinya Kami Gagal soal Kesehatan

Jakarta – Presiden Joko Widodo menilai suasana rumah sakit bisa menjadi tanda keberhasilan pemerintah mengatasi problem kesehatan rakyat. Bila rumah sakit semakin ramai oleh pasien berpenyakit, artinya semakin payah pula kinerja pemerintah mengatasi masalah kesehatan.

“Semakin banyak orang masuk puskesmas atau rumah sakit, artinya semakin kami gagal menyelesaikan masalah di bidang kesehatan,” kata Jokowi dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2017 di Hotel Bidakara, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Indonesia perlu mempersiapkan diri mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka, masalah kesehatan harus ditangani dengan serius. Para kepala dinas kesehatan semua provinsi diperintahkan untuk bergerak aktif.

“Artinya, mengajak masyarakat hidup sehat. Jangan sampai bangga kalau puskesmas atau rumah sakit pasiennya banyak,” ujarnya.

Suatu hari dalam kunjungan kerja ke daerah, Jokowi menjumpai pejabat kesehatan yang bangga telah menangani ribuan orang sakit di rumah sakit. Padahal logika ini sebenarnya terbalik.

“Yang benar adalah kita harus berhasil mengajak masyarakat hidup sehat sehingga puskesmas sepi, rumah sakit sepi. Yang benar begitu, jangan dibalik-balik,” kata Jokowi.

Apalagi kini anggaran kesehatan sudah lebih besar ketimbang tahun sebelumnya. Jokowi menyebut angkanya sekitar Rp 100 triliun, dibagi untuk anggaran Kementerian Kesehatan sekitar Rp 58 triliun, untuk jaminan kesehatan sekitar Rp 25 triliun, dan sisanya dibagikan ke tiap-tiap Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Kalau anggaran itu ada, kemudian kita tidak bisa menyelesaikan masalah di lapangan, pasti ada yang keliru,” kata Jokowi.
(aan/fdn)

Jokowi ke Pasar di Pagar Alam, Pedagang Minta Harga Karet Naik

PAGAR ALAM, KOMPAS.com – Salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pagar Alam adalah menemui pedagang di Pasar Pagar Alam. Kunjungan dijadwalkan dilakukan, Rabu (25/11/2014) sekitar pukul 09.20 WIB.

Menanggapi rencana itu, para pedagang yang tersebar di beberapa pasar tradisional di Kota Pagar Alam meminta Presiden menaikkan harga karet. Permintaan itu salah satunya disampaikan Buyung, seorang pedagang pete di
Pasar Minggu, yang meminta agar Presiden menaikkan harga getah karet di tingkat petani.

Sebelumnya, harga karet di Pagar Alam berkisar Rp 12.000 per kilogram. Namun, sejak dua bulan terakhir, harga tersebut terus jatuh hingga di beberapa daerah getah karet hanya dihargai Rp 4.000 per kilogram. “Sejak
harga karet jatuh, pembeli kami di pasar juga turun hingga 50 persen, karena sebagian besar pembeli kami adalah petani,” kata Buyung.

Ia juga mengharapkan, Pemerintah menghentikan pembangunan mal yang membuat rezeki pedagang kecil semakin berkurang. “Saat ini sungguh berat perekonomian, pedagang berkurang, BBM naik, pasrah saja dan terus berjualan,” sambung dia.

Seorang pedagang ikan, Uung, juga menyebutkan hal yang sama. Menurut dia, Presiden lebih baik mengunjungi Pasar Minggu dibanding Pasar Pagar Alam, karena menurut dia kondisi pedagang Pasar Minggu seperti tak dipedulikan dan terus tergencet oleh pembangunan mal dan pasar modern.

Sementara itu, di Pasar Panorama, para pedagang justru tak banyak meminta terkait rencana kedatangan Jokowi selain berfoto bersama. “Kalau saya mau foto-foto saja,” ujar salah seorang pedagang ayam, Nila.

Presiden Jokowi Beri Bantuan Bedah Rumah di Pagar Alam

Suara.com – Presiden Joko Widodo memberikan bantuan perbaikan 10 rumah warga tidak mampu asal dua kecamatan di Pagar Alam, dengan nilai mencapai Rp400 juta.

Camat Pagar Alam, Jumat, mengatakan bantuan Presiden tersebut untuk 10 warga di Kecamatan Bermani Ulu Raya dan Kecamatan Curup Utara.

Bantuan bedah rumah tersebut diberikan dalam bentuk tunai dengan besaran per rumah Rp40 juta, di mana bantuannya diserahkan oleh staf keuangan Presiden kepada Camat Pagar Alam serta perwakilan warga, yakni Yusir warga Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara.

“Bantuan bedah rumah dari Presiden Joko Widodo ini merupakan usulan kami pada 2016 lalu, dari 18 unit yang kami usulkan dan disetujui tujuh unit. Sedangkan tiga unit lagi diberikan kepada warga Kecamatan Curup Utara,”
ujarnya, Jumat (13/1/2017).

Bantuan bedah rumah dari orang nomor satu di Indonesia itu sendiri, kata Mulyanda, merupakan kerja keras pihak kecamatan pada 2016 lalu yang mengajukan proposal bantuan mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki
Pemkab setempat.

Sebelumnya bantuan tunai dari Presiden Joko Widodo ini juga diberikan untuk pembangunan dua masjid di Rejang Lebong yakni Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah sebesar Rp150 juta dan Masjid Al Hamid di Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan dengan nominal Rp100 juta
pada November 2016. (Antara)